Ribuan pendekar dari 9 perguruan pencak silat di Kabupaten Tuban, pagi tadi (28/10) melakukan ikrar Sumpah Pemuda dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di lapangan Kecamatan Bangilan, Tuban. Melalui ikrar ini diharapkan dapat meredam konflik dan membuat pencak silat dari berbagai perguruan ini bersatu demi terwujudnya bangsa Indonesia yang toleran dan cintai damai.

Jika di berbagai daerah sering terjadi konflik antar perguruan pencak silat yang mengatasnamakan kelompok perguruan silat tertentu, hingga berujung jatuhnya korban.

Hal berbeda dilakukan 9 perguruan silat di lapangan Desa Bangilan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban ini. Ribuan pendekar pagi tadi (28/10), melakukan ikrar Sumpah Pemuda untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda. Seperti halnya para pemuda di tahun 1928 lalu, para pemuda yang tergabung dalam 9 perguruan pencak silat ini, bersatu dan saling mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda.

Ikrar Sumpah Pemuda ini bertujuan untuk membangun sinergisitas dan kebersamaan, demi membangun pemuda Indonesia yang cinta damai tanpa ada rasa permusuhan sesama perguruan. Ikrar ini diikuti 9 perguruan pencak silat, di antaranya Perguruan Setia Hati Terate, Margo Luyu, Pagar Nusa, Kera Sakti, Cimande, Tahta Mataram, Barong Prana Jaya, Rajawali dan Rumpun Setia Hati.

Melalui moment ini, para pemuda yang tergabung di 9 perguruan silat ini, mengajak seluruh pemuda Indonesia, agar selalu mengedepankan kebersamaan, cinta damai demi terwujudnya Indonesia yang maju dan berdaulat di mata negara negara tetangga lainnya.

Sebelum ikrar dibacakan, berbagai perguruan silat memperagakan gerakan silat sebagai olahraga bela diri, dan untuk membentengi diri dari musuh. Dalam ikrar Sumpah Pemuda,  para peguruan pencak silat ini juga digelar jalan sehat sesama pendekar pencak silat, yang berhadiah motor dan kambing.

Ikrar Sumpah Pemuda sesama pendekar pencak silat ini juga sebagai ajang silaturrahmi, untuk membangun kebersamaan dan persaudaraan yang lebih kuat, antar perguruan pencak silat.